Oleh: Chairil Amin Saputra
Konsep ekonomi biru adalah model pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan sumber daya alam, khususnya di wilayah pesisir dan laut, dengan fokus pada pengurangan jejak karbon. Implementasi ekonomi biru di Kota Sabang, yang merupakan kota pesisir di ujung barat Indonesia, memiliki potensi besar dalam sektor maritim. Sabang memiliki kekayaan sumber daya laut seperti perikanan demersal, termasuk kerapu, kakap, dan gurita, yang memiliki nilai ekonomi signifikan. Namun, untuk menjaga keberlanjutan sumber daya ini, diperlukan pendekatan ekonomi biru yang ramah lingkungan.
Kawasan Konservasi Untuk Keberlanjutan Lingkungan
Pada awalnya, konservasi dianggap sebagai program yang mahal dan kurang menguntungkan sehingga kurang diminati oleh masyarakat Aceh. Namun, pandangan ini mulai berubah seiring dengan kesadaran yang meningkat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekologi. Konservasi sebenarnya merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah eksplorasi, eksploitasi, dan keberlanjutan ekosistem. Di tingkat nasional, penangkapan ikan di Indonesia sudah mendekati kondisi kritis karena tekanan penangkapan yang tinggi dan persaingan antara alat tangkap yang mengakibatkan penipisan sumber daya ikan.
Kawasan konservasi di Provinsi Aceh pada umumnya berfungsi sebagai laboratorium alam untuk kegiatan penelitian, ekowisata, serta perlindungan flora dan fauna. Di Kota Sabang, kawasan konservasi di Pulau Weh menjadi habitat alami bagi penyu sisik dan ikan napoleon. Wilayah ini juga merupakan tempat budidaya 46 jenis hard coral dan 336 spesies ikan karang. Kawasan seluas 3.207,98 hektar ini dilengkapi dengan fasilitas wisata seperti resort, kafe, bungalow, dan restoran. Selain itu, pemerintah sedang mengembangkan wilayah potensial lainnya, seperti Ekosistem Mangrove Simeulue di Kawasan Konservasi Perairan Pulau PiSiSi (50.000 hektar) dan Kawasan Konservasi TWA Kepulauan Banyak (227.500 hektar). Dalam menjaga kawasan konservasi dan terumbu karang, pemerintah bekerjasama dengan lembaga pemerintah lainnya dan sektor swasta yang peduli pada isu-isu ini.
Dampak Ekonomi Biru Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Pembentukan kawasan konservasi laut dapat menciptakan profesi-profesi baru bagi masyarakat pesisir, yang berpotensi untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Dalam hal ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh tidak hanya memanfaatkan kawasan konservasi untuk kepentingan perikanan, tetapi juga mengarahkan perhatian pada pariwisata bahari sebagai sumber pendapatan tambahan bagi penduduk setempat. Pengembangan kawasan pariwisata di dalam kawasan konservasi diharapkan dapat memajukan ekonomi dan sekaligus mendukung pelestarian lingkungan, sementara juga memberikan peran penting pada sektor perikanan tangkap yang berkelanjutan.
Pembangunan ekonomi biru yang berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir merupakan hasil kerja sama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan organisasi nirlaba. Dalam sektor perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan memegang peranan penting dalam mewujudkan konsep ekonomi biru ini dengan fokus pada pengelolaan sumber daya ikan yang berkelanjutan, mematuhi prinsip keadilan, dan menciptakan peluang kerja yang meningkatkan kesejahteraan nelayan serta menjaga keberlanjutan sumber daya ikan dan lingkungan laut.
Untuk mengoptimalkan potensi kelautan di Kota Sabang, pemerintah dan lembaga terkait perlu melakukan pemetaan dan pengumpulan data yang lebih rinci. Data dan peta yang dihasilkan akan menjadi landasan untuk merancang program dan pengambilan keputusan di masa depan. Selain itu, penting untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang wilayah konservasi, sehingga rencana penggunaan sumber daya perairan dapat berkelanjutan. Keterlibatan komunitas merupakan elemen kunci dalam kesuksesan implementasi kebijakan. Dalam hal investasi di wilayah pesisir, upaya harus difokuskan pada pelestarian lingkungan, dengan memperhatikan dampak positif jangka panjang daripada hanya mengutamakan keuntungan ekonomi sesaat. Hal ini penting agar generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan alam yang kita nikmati saat ini.