Oleh: Yesi Deskayanti
Pariwisata menjadi salah satu sektor bisnis andalan utama yang mampu menghasilkan devisa bagi Indonesia. Hal ini menjadikan terbangunnya semangat pemerintah untuk mengembangkan pariwisata agar dapat menarik perhatian wisatawan mancanegara agar devisa negara dapat terus memberikan peningkatan.
Salah satu penyumbang devisa terbesar dalam bidang pariwisata adalah pariwisata bahari. Diketahui bahwa pariwisata bahari di Indonesia pernah menyumbangkan devisa sebesar US$ 1 miliar. Pengembangan usaha untuk pariwisata termasuk pariwisata bahari biasanya dilakukan pihak-pihak perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata. Untuk memberikan kepuasan dalam rangka pemenuhan hak wisatawan, maka menjadi kewajiban para stakeholder agar dapat memberikan servis, misalnya melalui panorama yang baik, flora fauna yang indah, suasana yang membuat tenang, nyaman, dan rileks, peningkatan layanan, dan pengembangan produk-produk jasa.
Namun, dalam meningkatkan kualitas pariwisata bahari tersebut besar kemungkinan akan memunculkan dampak negatif yang berlebihan, salah satunya eksploitasi terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistem yang saling bergantung. Hal ini penting karena akan berkaitan langsung dengan keadaan keanekaragaman hayati laut kedepannya yang patut terus dilindungi. Perusahaan memiliki tanggung jawab besar sebagai korporasi yang menggerakkan roda pariwisata dengan tetap memperhatikan keadaan sekitar agar tidak mengalami kehancuran dan kepunahan. Maka, dari itu penting para penanggung jawab mengetahui dan memahami besarnya tupoksi dan batas-batas terkait pariwisata bahari untuk keberjalanan pariwisata yang baik dan tidak merusak dengan tetap memperhatikan keadaan lingkungan sekitar.
Latar Belakang Mengenai Tanggung Jawab dalam Meningkatkan dan Menjaga Kegiatan Pariwisata Bahari
Setiap tanggung jawab yang diberikan didasarkan pada suatu kejadian atau keadaan tertentu di masa lampau untuk mempertahankan, memperbaiki, mengurangi atau bahkan mencegah keadaan yang sama. Begitu pula dengan pengelolaan pariwisata bahari. Setiap orang yang terkait dalam pengelolaan tersebut, akan diberikan tanggung jawab tertentu untuk menjaga agar terus terjaga dan tersedia. Hal ini sudah ditekankan pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pada pasal 5 ayat (1), pasal 20 ayat (1) dan pasal 33 ayat (3). Selain itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dikatakan bahwa wilayah pesisir dan pulau kecil merupakan bagian dari sumber daya alam yang perlu dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat untuk berbagai generasi. Selain itu, terdapat pada UU Kepariwisataan yang menyatakan bahwa kepariwisataan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang dilakukan secara sistematis terencana, terpadu, berkelanjutan dan bertanggung jawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai agama, budaya, kelestarian dan mutu lingkungan hidup. Terdapat banyak peraturan yang menekankan perlindungan mengenai lingkungan termasuk lingkungan bahari Indonesia, sehingga menjadi kewajiban untuk memenuhi tanggung jawab sebagai bentuk menghargai, kesadaran, dan cinta terhadap lingkungan.
Peran Perusahaan dalam Memegang Tanggung Jawab untuk Mewujudkan Konservasi Keanekaragaman Laut
Pemenuhan tanggung jawab atas keanekaragaman hayati dan ekosistem dalam pariwisata bahari sebenarnya wajib dipenuhi oleh semua masyarakat dan secara khusus bagi stakeholder yang secara langsung memegang kendali atas kegiatan tersebut. Wisata bahari sangat menonjolkan keindahan biota bawah laut dan keanekaragaman hayati. Tanggung jawab dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan pengelolaan lingkungan, memperhatikan kemampuan sistem tata air, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, memahami dan mengimplementasikan ketentuan yang mengatur perlindungan dan konservasi keanekaragaman hayati termasuk biota yang terdapat di laut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah semua pihak yang memiliki rasa kepedulian sangat penting untuk memahami dan mengetahui karakteristik dari keanekaragaman sumber daya hayati dan ekosistemnya, memastikan setiap rantai kehidupan di lingkungan sekitar pariwisata bahari yang dikelola berada dalam rantai kehidupan yang baik.
Pentingnya pemenuhan tanggung jawab tersebut tidak serta merta hanya untuk tunduk atas persyaratan kepada peraturan yang berlaku, tetapi juga sebagai penjagaan kita terhadap keberlangsungan kehidupan aneka hayati dan ekosistem yang terdapat di lingkungan bahari. Kehadiran sumber daya alam yang baik akan selalu dirasakan oleh generasi penerus dan keberlanjutan yang akan terus berjalan dan dirasakan manfaatnya.