Oleh: Bayu Maulana Faisal
Ketergantungan masyarakat pesisir terhadap sumber daya laut sebagai sumber penghidupan mereka menjadikan aktivitas perikanan tangkap sebagai rutinitas sehari-hari. Hasil tangkapan laut menjadi sumber rezeki bagi sebagian besar masyarakat pesisir yang mengandalkan alam. Kondisi ekosistem di wilayah pesisir memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga ketersediaan sumber daya laut yang melimpah. Semakin baik kondisi ekosistem di wilayah pesisir, semakin melimpah pula hasil laut yang dapat menjadi pendorong ekonomi masyarakat. Salah satu wilayah yang dianggap memiliki kelimpahan sumber daya laut adalah kawasan konservasi perairan (KKP).
Kawasan konservasi perairan merupakan wilayah perairan dan pulau-pulau kecil disekitarnya yang memiliki keanekaragaman hayati yang perlu dilindungi dan dikelola dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk menjaga keberlanjutan flora dan fauna di dalamnya. Di Indonesia, terdapat undang-undang yang mengatur pembentukan kawasan konservasi perairan yang terbagi menjadi beberapa zona, termasuk Zona Inti, Zona Pemanfaatan, Zona Perikanan Berkelanjutan, dan Zona Lainnya dengan kepentingan dan aturan aktivitas yang berbeda-beda. Zona inti merupakan area khusus yang ditetapkan untuk melindungi daerah pemijahan, pengasuhan, dan/atau jalur migrasi ikan. Dengan menerapkan sistem zonasi ini, diharapkan populasi ikan dapat terjaga dengan baik dan ekosistem perairan tetap seimbang serta lestari.
Hubungan antara kelimpahan sumber daya laut dengan masyarakat pesisir sangat erat karena laut memiliki peran penting dalam memberikan penghidupan. Pembangunan ekonomi masyarakat pesisir dapat meningkat secara signifikan jika kawasan konservasi perairan diterapkan dengan baik. Hal ini ditandai dengan melimpahnya ikan karang yang menjadi komoditas utama dalam niaga dan konsumsi masyarakat. Selain itu, pendapatan masyarakat pesisir dapat meningkat hingga 30% apabila kawasan konservasi perairan tersebut dijaga dan dikelola dengan baik demi keberlanjutan.
Kawasan konservasi perairan juga berperan dalam menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem pesisir yang penting untuk keseimbangan ekosistem global. Selain menjadi tempat pemijahan dan pengasuhan ikan, kawasan ini juga melindungi spesies lainnya seperti terumbu karang, lamun, dan biota laut lainnya. Dengan menjaga ekosistem perairan tetap seimbang, kita dapat mencegah kerusakan lingkungan dan menghadapi dampak negatif perubahan iklim.
Oleh karena itu, peran kawasan konservasi perairan sangatlah penting dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan. Melalui penerapan sistem zonasi yang memperhatikan zona inti sebagai area perlindungan khusus, kita dapat menjaga keberlanjutan sumber daya ikan dan ekosistem perairan. Dengan demikian, masyarakat pesisir dapat terus menggantungkan hidup mereka pada sumber daya laut yang berlimpah, sementara kelestarian lingkungan tetap terjaga untuk generasi mendatang.