Pembangunan di Pesisir: Mengungkap Dampak Negatif Terhadap Lingkungan dan Masyarakat

Oleh: Raihan Wisnu Ramadhan

Pesisir yang memiliki keindahan alam dan nilai ekologis yang tinggi telah menjadi tempat yang menarik bagi manusia untuk melakukan pembangunan dan kegiatan ekonomi. Terdapat sumber daya yang sangat penting namun sering diabaikan di dalam kehidupan yang sibuk di pesisir, yaitu air tanah.

Air tanah memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan kelangsungan hidup manusia. Sebagai sumber air yang sangat penting, air tanah menyediakan pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan domestik, pertanian, dan industri di wilayah pesisir. Selain itu, kesehatan ekosistem pesisir sangat bergantung pada air tanah untuk menjaga kelembaban tanah, mendukung keanekaragaman hayati, dan menjaga keseimbangan ekologi.

Namun, pembangunan di pesisir telah memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap upaya konservasi air tanah. Pembangunan infrastruktur seperti pemukiman, hotel, pusat perbelanjaan, dan industri umumnya membutuhkan pengambilan air tanah yang besar. Permintaan yang tinggi ini sering melebihi tingkat regenerasi alami, mengakibatkan penurunan permukaan air tanah.

Kepedulian Terhadap Peraturan

Berdasarkan peraturan dijelaskan bahwa air merupakan kebutuhan dasar hidup manusia yang perlu dikelola secara bijak. Namun, pengelolaan ini tidak berjalan semestinya. Kepentingan pembangunan yang terjadi di wilayah pesisir menyampingkan kondisi dari lingkungan dan masyarakat sekitarnya. 

Pemerintah sudah mengatur terkait pemberian hak atas tanah untuk bangunan di wilayah pesisir. Akan tetapi, realita yang terjadi membuktikan bahwa peraturan-peraturan tersebut diabaikan oleh para pemangku kepentingan. Tentu saja hal ini harus sangat diperhatikan, karena pembangunan di pesisir seringkali memunculkan konflik terkait pengelolaan sumber daya seperti air, tanah, dan energi. Permintaan air yang tinggi dari pembangunan dan populasi yang berkembang dapat menyebabkan persaingan dan ketegangan antara pengguna air yang berbeda.

Di samping itu, pembangunan di pesisir kerap mengubah tata guna lahan dan menghilangkan vegetasi alami yang berperan sebagai penahan air tanah. Aktivitas seperti penebangan hutan bakau yang melindungi pesisir dari erosi, penggalian saluran drainase, dan perubahan pola aliran sungai dapat mengganggu infiltrasi air tanah, mengurangi ketersediaan air tanah yang tersedia. Hal tersebut turut berdampak pada keseimbangan hidrologi dan menyebabkan intrusi air laut ke dalam air tanah. Ketika permukaan air tanah menurun, air laut dapat masuk ke dalam lapisan air tanah yang biasanya bersifat tawar, menyebabkan pencemaran air tanah dan membuatnya tidak layak digunakan.

Perencanaan yang Berkelanjutan

Pembangunan secara masif di pesisir menjadi bukti nyata dalam proses berubahnya kondisi lingkungan terutama air tanah. Kegiatan manusia yang dilakukan terhadap alam mengakibatkan terjadinya perubahan tingkat kualitas air tanah atau pada tingkat yang lebih berat lagi yaitu pencemaran air tanah. Hal ini berdampak pada berubahnya sifat-sifat fisik, kimiawi, dan biologi air tanah tersebut. Sumber penurunan kualitas air tanah tidak terbatas jumlah dan macamnya, namun yang diperkirakan merupakan sumber dan penyebab utama dari penurunan ini adalah dampak penggunaan air yang tidak sesuai dan terkontrol.

Berorientasi pada realita yang terjadi, sudah seharusnya dilakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) secara komprehensif saat merencanakan pembangunan di wilayah pesisir dengan memperhitungkan potensi dampak terhadap ekosistem pesisir, kualitas air tanah, keanekaragaman hayati, dan lingkungan sekitarnya.

Selain itu, penting melibatkan masyarakat lokal untuk mengintegrasikan pengetahuan lokal yang dapat dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah lingkungan dan solusi yang lebih baik. Selain itu, aspek perencanaan tata ruang perlu diperhatikan. Perencanaan yang baik dapat membantu mengatur pembangunan di pesisir dengan mempertimbangkan konservasi lingkungan, seperti mengatur batasan pembangunan, dan mempertimbangkan koridor hijau atau kawasan pemulihan alam.

Dengan mempertimbangkan beberapa komponen penting diatas, pembangunan di pesisir dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar dan meminimalkan dampak negatif pada air tanah dan ekosistem pesisir yang berharga.

Leave a Reply