Studi Kasus : Perananan Conservation International terhadap Konservasi Perairan di Desa Tulamben, Bali

Oleh: Raffy Revanza Alfarez

Conservation International (CI) adalah sebuah organisasi non-profit yang memiliki misi untuk menjaga keberlanjutan dan melindungi warisan alam bumi yang masih hidup, serta mempromosikan hubungan yang harmonis antara manusia dan lingkungan. CI juga dikenal karena keterlibatannya yang erat dengan lembaga-lembaga non-pemerintah dan kelompok masyarakat lokal dalam usaha pelestarian alam dan lingkungan. CI memiliki keanggotaan di 40 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia sebagai salah satu anggotanya.

Desa Tulamben di Kabupaten Karangasem, Bali, merupakan salah satu destinasi wisata bahari yang memiliki potensi wisata menarik. Bali secara keseluruhan terkenal dengan pariwisata lautnya yang menawarkan keanekaragaman hayati dan budaya yang kaya. Pesona alam laut yang memikat menjadi daya tarik utama Bali bagi wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara, menjadikannya sebagai daerah pariwisata terdepan di Indonesia.

Keberadaan objek wisata bahari di setiap kabupaten di Bali memberikan kesempatan untuk menyebarluaskan jumlah kunjungan wisatawan di seluruh pulau dan memberikan variasi pilihan bagi para wisatawan dalam menikmati liburan mereka. Salah satu daerah di Kabupaten Karangasem yang mendapatkan perhatian khusus adalah Desa Tulamben.

Namun, tingginya jumlah wisatawan yang mengunjungi wilayah pesisir Tulamben juga dapat berdampak negatif terhadap ekosistem bawah lautnya. Kurangnya kesadaran masyarakat dan wisatawan dalam mengelola pesisir serta masalah sampah di sekitar wilayah Tulamben menjadi tantangan yang perlu diatasi. Hal ini seharusnya menjadi potensi bagi Desa Tulamben dalam pemberdayaan ekonomi dan pariwisata.

CI menyadari akan pentingnya upaya konservasi di Tulamben, Bali. CI bekerja sama dengan Pemerintah Desa Tulamben untuk menginisiasi pendirian kawasan konservasi perairan (KKP) di desa tersebut. Melalui kerjasama ini, CI berupaya memperhatikan keberlanjutan ekosistem perairan Tulamben sambil mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi lokal.

(CI) menerapkan pendekatan horizontal (horizontal linkage) dalam program KKP Tulamben. Pendekatan ini ditujukan kepada pemerintah sebagai fasilitator dalam upaya pembangunan desa dan lingkungan. CI bekerja sama dengan pemerintah desa dalam penyusunan peraturan desa, pengalokasian anggaran atau APBD desa, serta melakukan advokasi kepada masyarakat.

Pendekatan horizontal ini diimplementasikan karena peran pemerintah dan sektor swasta adalah komponen penting dalam proses pembangunan yang sejalan dengan visi-misi pembangunan. Melalui pendekatan ini, CI dapat memastikan pemahaman yang sama antara pemerintah dan CI mengenai hierarki tujuan dan sasaran program yang sedang berjalan. Selain itu, pendekatan ini juga membantu dalam pengorganisasian proses secara strategis untuk mencapai tujuan konservasi dan pembangunan yang berkelanjutan di Desa Tulamben.

CI juga menerapkan pendekatan vertikal (vertical linkage) dalam program KKP Tulamben dengan tujuan membangun kesadaran masyarakat dan mengintegrasikannya dengan pemerintah sebagai pembuat kebijakan secara kolektif. Pendekatan vertikal ini berfokus pada dampak yang luas dan multidimensi, termasuk aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Dalam hal konservasi perairan di Tulamben, CI berperan dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian ekosistem perairan. CI juga berkolaborasi dengan pemerintah setempat untuk menciptakan kebijakan yang mendukung konservasi perairan, seperti pembuatan regulasi dan perencanaan strategis untuk pengelolaan wilayah pesisir. Melalui pendekatan vertikal ini, CI berusaha memastikan bahwa upaya konservasi tidak hanya melibatkan pemerintah, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keberlanjutan ekosistem perairan di Tulamben.

Leave a Reply