Oleh : Haura Azalia Putri Fardian
Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah Pantura Jawa, saat ini sering mengalami bencana banjir rob yang disebabkan oleh naiknya air laut. Genangan ini terus meluas dan menyebar hampir di seluruh wilayah Pekalongan, terutama di bagian Utara Kota. Masalah ini diperparah oleh topografi datar Kota Pekalongan yang membuat pengaturan menjadi sulit, terutama dalam hal manajemen saluran drainase yang berkontribusi pada peningkatan frekuensi dan luas genangan banjir rob. Selain itu, penanganan banjir rob di Kota Pekalongan dihadapkan pada tantangan lain, seperti penurunan muka tanah (land subsidence) dan kenaikan muka air laut, yang semakin mempersulit situasi.
Kelurahan Bandengan, di Kecamatan Pekalongan Utara, merupakan salah satu wilayah yang paling terdampak banjir rob karena lokasinya yang berbatasan langsung dengan perairan. Dikarenakan kedekatannya dengan Pantai Utara, wilayah ini menjadi yang paling terkena dampak saat terjadi rob. Menurut penduduk setempat, banjir rob telah menjadi masalah di Kelurahan Bandengan dan wilayah pesisir Kota Pekalongan selama 110 tahun terakhir. Akibatnya, terjadi pertumbuhan permukiman kumuh, peningkatan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), serta penurunan kualitas air dan sanitasi yang berdampak negatif pada kesehatan masyarakat lokal.
Kerjasama Pemerintah Kota Pekalongan dengan LSM BINTARI Foundation
Pemerintah Kota Pekalongan telah memulai program mitigasi banjir sejak tahun 2021 dengan membangun tanggul rob oleh BBWS Pemali Juana untuk mengatasi banjir rob di wilayah Pekalongan Utara. Meskipun program ini berhasil mengurangi genangan rob, namun keberadaan tanggul menimbulkan pekerjaan tambahan seperti operasional dan pemeliharaan, perbaikan saluran drainase, perencanaan tata guna lahan, dan pengelolaan sanitasi. Namun, karena kebutuhan sumber daya yang besar melebihi kapasitas Pemerintah Kota Pekalongan, sehingga diperlukan kerjasama dengan LSM BINTARI Foundation.
Pemerintah Kota Pekalongan dan LSM BINTARI Foundation saling menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing, membangun kerjasama kolaboratif yang memungkinkan program dan kegiatan mitigasi banjir rob di Kota Pekalongan berjalan efektif. Kolaborasi dimulai pada tahun 2016 dalam bentuk kesepakatan informal, kemudian berkembang menjadi kontrak formal pada tahun 2022 melalui MoU tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Pekalongan, termasuk kerjasama dalam penanggulangan bencana dan mitigasi bencana. Kesepakatan tersebut diperkuat dengan rapat koordinasi untuk membahas mitigasi banjir rob di kota tersebut.
Program Kerja
Mereka memiliki visi dan misi bersama dan berkomitmen untuk secara efektif mengatasi banjir rob di wilayah tersebut, dengan tujuan mempersiapkan masyarakat menghadapi bencana banjir rob di masa depan. Visi dan misi ini diimplementasikan melalui program mitigasi bencana yang mencakup pendekatan struktural dan nonstruktural. Program kerja struktural yaitu pembuatan MCK Adaptif, pembuatan MCK Adaptif muncul sebagai respons terhadap kondisi sanitasi yang mengancam kesehatan masyarakat, dan terbukti mengurangi resiko turunan banjir rob yaitu pada masalah sanitasi. Kemudian untuk program kerja nonstruktural ada kajian dan riset, yang mengkaji permasalahan banjir rob yang terjadi di Pekalongan sejak tahun 2016, dan juga pembentukan kelurahan tangguh bencana di Kelurahan Bandengan, yang terdapat program lanjutan seperti sosialisasi, pemasangan jalur evakuasi dan pembentukan tim penanggulangan bencana.
Kerjasama collaborative governance yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan dan LSM BINTARI Foundation, yang diimplementasikan melalui berbagai program, telah berhasil mengurangi dampak banjir rob di wilayah tertentu. Namun, meskipun demikian, masih terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaan kerja sama ini, seperti kurangnya pemahaman masyarakat terhadap informasi yang menghambat komunikasi efektif, kekurangan sumber daya yang diperlukan, serta ketidakmerataan program kolaborasi di seluruh wilayah yang terdampak banjir rob di Kota Pekalongan. Hingga saat ini, Pemerintah Kota Pekalongan dan LSM BINTARI Foundation terus menjalin kerja sama dan berupaya untuk menyebarkan program pembangunan MCK Adaptif secara merata di wilayah yang terkena dampak banjir rob, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh semua warga Kota Pekalongan.
#MCPRDailyNews