Oleh : Chairil Amin Saputra
Pencemaran laut merupakan isu serius baik secara nasional maupun internasional. Hal tersebut karena dampak zat berbahaya dari kegiatan manusia dapat mengganggu ekosistem di pantai dan laut. Sumber pencemaran meliputi limbah domestik, limbah industri, zat radioaktif, aktivitas kapal, dan penambangan mineral. Dampaknya mencakup gangguan terhadap biota air, kualitas lingkungan, dan estetika. Organisasi internasional seperti International Maritime Organization (IMO) berusaha mengatasi pencemaran laut, terutama tumpahan minyak dan bahan beracun untuk melindungi lingkungan maritim.
Pencemaran laut dikelompokan ke dalam lima kelompok, antara lain pencemaran laut akibat aktivitas daratan yang menyebar di atmosfer, pencemaran akibat pembuangan limbah domestik atau industri yang bermuara ke pantai akibat aktivitas manusia, pencemaran akibat zat radioaktif yang timbul secara alami atau oleh aktivitas manusia, pencemaran akibat aktivitas bongkar muat kapal, dan pencemaran akibat aktivitas penambangan mineral lepas pantai atau penambangan di dasar laut.
Dampak Nyata Pencemaran
Secara umum, dampak pencemaran air sangat luas. Beberapa diantaranya dapat mencemari sumber air minum, merugikan makanan hewan, serta menyebabkan ketidakseimbangan dalam ekosistem laut. Aktivitas pertanian, khususnya pelepasan nitrogen dan fosfat ke dalam badan air dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman air yang berlebihan yang dikenal sebagai eutrofikasi. Ledakan pertumbuhan ini mengakibatkan penurunan kadar oksigen yang seharusnya tersedia untuk hewan dan tanaman air. Tanaman air yang mati menyebabkan dekomposisi yang lebih lanjut menyerap oksigen. Dampaknya termasuk kematian ikan dan penurunan aktivitas bakteri di lingkungan tersebut.
Ancaman Sampah Plastik
Pencemaran laut oleh plastik, baik makro- maupun mikro plastik menimbulkan dampak serius. Banyak spesies laut seperti burung laut, paus, ikan, dan penyu terjerat dan tertelan plastik sehingga menyebabkan kematian, kelaparan, luka, dan berbagai masalah kesehatan. Mikroplastik yang tersebar di air, termasuk air keran, bir, garam, dan laut dapat mengancam keanekaragaman hayati dan dapat membawa kontaminan beracun ke dalam rantai makanan. Bahan kimia dalam plastik juga berpotensi merugikan kesehatan manusia dan satwa laut. Selain itu, penumpukan sampah plastik di pantai merugikan pariwisata, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat, sementara produksi plastik juga berkontribusi pada perubahan iklim melalui pelepasan gas rumah kaca saat pembakaran.
Kesepakatan Internasional
Konvensi internasional yang disetujui oleh negara anggota International Maritime Organization (IMO) bertujuan mengatasi pencemaran laut akibat tumpahan minyak dan barang beracun. Kesepakatan mencakup kerja sama internasional dalam memberikan bantuan, pelaporan pencemaran kepada pihak berwenang, perencanaan penanggulangan, serta persiapan dan kerjasama untuk mengatasi pencemaran oleh minyak dari kapal, instalasi lepas pantai, dan pelabuhan. Setiap anggota diharuskan menyiapkan peralatan pencegahan dan program pelatihan, serta melakukan kerjasama teknis dan alih teknologi. Konvensi juga mendorong penelitian dan pengembangan bersama untuk meningkatkan pengetahuan dan teknologi dalam penanggulangan pencemaran laut, dengan dukungan internasional dari IMO.
Perlunya mitigasi polusi plastik di laut diakui secara global, regional, dan nasional. Organisasi internasional dan kelompok nirlaba aktif bekerja untuk menyelamatkan laut dari polusi plastik di berbagai negara. Beberapa negara, khususnya di Amerika Selatan, telah melarang produk plastik dan meningkatkan penggunaan kembali serta daur ulang dengan teknologi baru. Penerapan tata kelola lingkungan dengan pengendalian polusi perlu ditingkatkan, dengan fokus pada Pendekatan Penggunaan Kembali, Daur Ulang, dan Pengurangan (3R), dukungan pada EPR, kampanye ramah lingkungan, peningkatan kesadaran, dan inovasi sebagai solusi utama untuk mengurangi dan mengendalikan polusi plastik di ekosistem perairan.
Untuk mengatasi pencemaran laut ini perlu ditingkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap kegiatan manusia yang berpotensi mencemari laut, termasuk pembuangan limbah domestik dan industri yang tidak terkendali.perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan laut dan mengurangi penggunaan plastik melalui edukasi dan kampanye yang efektif. Organisasi internasional seperti International Maritime Organization (IMO) juga perlu terus menguatkan kerja sama baik regional maupun global.
#MCPRDailyNews