Oleh: Yesi Deskayanti
Pada 4 April 2023 lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan yaitu Bapak wahyu Trenggono mendamping Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Bapak Luhut untuk menjalankan rangkaian kegiatan kunjungan kerja ke Republik Rakyat Tiongkok. Kunjungan kerja ini merupakan pertemuan bilateral salah satunya untuk membahas kerjasama maritim kedua negara. Dalam pertemuan tersebut, kedua Menteri Indonesia itu bertemu dengan Wakil Presiden RRT, Mr. Han Zheng, Menteri Sains dan Teknologi RRT, Mr. Wang Zhigang, serta Menteri Perdagangan RRT, Wang Wentao di Beijing.
Kedua negara sepakat memperkuat kerjasama maritim utamanya terkait pengelolaan sumber daya Kelautan dan Perikanan yang berkelanjutan. Awal kerjasama antara Indonesia dan Tiongkok diperkuat dengan adanya potensi kedua negara dalam mengembangkan sektor maritim. Indonesia dengan visi poros maritim dunia dan Tiongkok dengan jalur sutera yang saat ini sedang digalakan oleh presiden Xin Jinping. Kerja sama maritim Indonesia dan Tiongkok telah sepakati melalui penandatanganan nota kesepahaman terkait pertahanan dan keamanan maritim melalui Komite Kerja sama Maritim (KKM). dari tahun 2019 hingga saat ini kerjasama tersebut masih terus berjalan dengan menyesuaikan kepentingan kedua negara dan beberapa capaian target. (http://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/09/27.%201302045022%20-%20Risky%20Amalia%20(09-13-18-08-19-37).pdf)
Adanya interaksi dengan negara lain baik melalui kerjasama bilateral atau multilateral, memudahkan Indonesia untuk mencapai kepentingan terhadap kemajuan maritim dalam negeri. Sebaiknya, Indonesia harus selalu memperbaiki regulasi maritim agar kerjasama terus berjalan dengan baik dalam waktu yang lama sebab selain dukungan dalam negeri, Indonesia juga terus membutuhkan dukungan dan tindakan dari eksternal agar maritim Indonesia dapat termanfaatkan dengan baik.
#MCPRDailyNews