Oleh : Nabilla Azka Putri
Potensi keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh dari satu titik Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) diperkirakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dapat setara dengan penemuan harta karun laut. Dalam hal ini, KKP menyatakan bahwa nilai dari satu titik BMKT dapat mencapai US$ 20 juta atau Rp 307 miliar (kurs Rp 15.365). Walaupun pengambilan benda-benda berharga tidak dilakukan, situs penemuan BMKT dapat dijadikan sebagai lokasi wisata bahari yang dikembangkan hingga menghasilkan keuntungan sebesar US$ 3-4 juta setiap tahunnya.
Saat ini, lebih dari 1.100 titik kapal tenggelam telah terdeteksi secara menyebar di seluruh wilayah laut Indonesia. Beberapa diantara titik-titik penemuan ini memuat angkutan kapal karam yang memiliki potensi nilai ekonomi paling besar. Adapun benda-benda yang didapat dari pengangkatan kapal tenggelam berupa keramik, peninggalan gagang pedang yang terbuat dari emas, harta benda angkutan dan lain sebagainya. Secara lebih spesifik, KKP telah menyatakan ada beberapa wilayah perairan yang paling sering menjadi titik penemuan BMKT. Dalam hal ini, Laut Jawa merupakan wilayah unggulan utama dengan nilai potensi ekonomi paling tinggi yaitu US$ 28 juta di setiap penemuannya.
Banyaknya kapal tenggelam di wilayah perairan Indonesia menimbulkan pengangkatan Benda Berharga Muatan Kapal Tenggelam. Dalam pengangkatan BMKT tersebut diperlukan biaya yang tinggi, sehingga dibutuhkan keterlibatan investasi terhadap pengangkatan tersebut baik dari investor nasional maupun asing. Pihak pengelola maupun masyarakat setempat perlu mengetahui bahwa tidak semua BMKT harus diangkat dari dasar laut untuk menjadi pembuka jalan bagi potensi ekonomi. Artinya, apabila BMKT yang ditemukan termasuk ke dalam kategori sulit untuk diangkat, titik penemuan BMKT tersebut masih dapat dimanfaatkan sebagai lokasi wisata bahari yang juga tetap menguntungkan. Bahkan, tindakan pemanfaatan ini dapat lebih mudah untuk dirasakan dampak baiknya dalam memperbaiki perekonomian masyarakat pesisir di sekitarnya.